Sample Text

Life is like a ferris wheel. Sometimes growin up to the sky, sometimes fallin to the ground. But no matter what happened, its always interesting to be enjoyed. Because life is never ending adventure

Sabtu, 27 April 2013

Sri Mulyani, Kartini Masa Kini

Sabtu, 27 April 2013
 Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga.

Ketika kita terjebak masuk ke dunia yang salah, maka hilanglah segala passion, harapan, impian, dan cita yang dulu pernah terukir dalam benak memori. Impian yang dahulu telah disemat dan disulam dengan indah, terpaksa luluh lebur seiring waktu. Ketika memasuki lorong-lorong dunia baru yang sungguh berbeda, tanpa panutan, maka hilanglah sudah pribadi yang dulunya telah terbentuk tertempa betahun-tahun.

Saya mengalaminya. Tanpa sengaja, saya memasuki dunia baru. Namun, bukan dunia yang saya impikan sejak kecil. Dunia ini sungguh berbeda, seolah berbalik memutar 180 derajat.

Saya selalu ingin menjadi seorang peneliti, seorang ilmuan yang berkecimpung di dunia sains. Namun ternyata jalan takdir saya berbeda. Saya diterima di sebuah perguruan tinggi kedinasan yang cukup ternama di Indonesia, STAN atau Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Namun sayang, kampus yang tersohor tersebut bergerak bukan dalam bidang yang saya impikan.

Dan menguaplah semua impian yang dulu pernah saya lukis. Seolah kehilangan pegangan, saya menjadi seorang yang mengikuti arus: terombang ambing ke sana ke mari tanpa benar-benar mengerti apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

Untunglah, ada sesosok wanita yang sangat menginspirasi saya. Sosoknya yang bijak dan cerdas mampu menghadirkan kembali impian-impian yang meluntur tergerus keadaan. Dulu, ia sangat dekat dengan kampus tempat saya berada. Beberapa kali ia hadir di acara kampus dan menjadi motivator sekaligus inspirator. Beberapa kali juga wajahnya menghiasi sampul depan tabloid kampus. Beruntunglah wisudawan yang prosesi wisudanya sempat dihadiri beliau.

Ia adalah
Klik untuk membaca lanjutannya

0 komentar

Sabtu, 20 April 2013

Yang Unik dari Kota Gudeg

Sabtu, 20 April 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua, yang bertajuk Local Taste.

Kali ini saya akan membahas mengenai mahanan unik yang berasal dari Kota Gudeg, Jogja. Selama ini kota Jogja khas dengan bakpia dan gudegnya. Padahal, masih banyak kuliner lain yang, menurut saya, sangat unik dan kreatif. Namun, sebelumnya, mari kita mengingat kembali tentang gudeg dan bakpia.

Jika biasanya sayur mempunyai rasa yang gurih atau segar, maka lain halnya dengan gudeg. Sayur ini memiliki rasa yang manis! Berasal dari Wijilan, sebuah kampung yang terletak di Timur Alun-Alun Yogyakarta, sayur ini terbuat dari gori (nangka muda). Gudeg biasa dinikmati bersama endog abang (telur merah) dan krecek. 
Gudeg Jogja
Selain gudeg, nama bakpia telah melegenda sebagai makanan khas Jogja. Bakpia sendiri adalah kue berisi kacang hijau, dapat berupa kue basah maupun kering. Bakpia berasal dari daerah Pathuk, Jogja, oleh karena itu, yang paling tersohor adalah Bakpia Pathuk.
Bakpia Pathuk
Menyoal Local taste Jogja,  sepertinya manis merupakan penggambaran yang tepat.

Mengapa?
Klik untuk membaca lanjutannya

3 komentar

Jumat, 19 April 2013

Geblek, Makanan Tradisional yang Membudaya

Jumat, 19 April 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua.

Makanan biasa dijadikan sebagai ikon suatu daerah. Ketika berwisata, makanan tersebut akan dicari untuk dijadikan sebagai buah tangan. Namun, pernahkah menemui makanan tradisional yang melegenda hingga membudaya sebagai motif pakaian khas? Di daerah saya, ada. Kali ini saya akan membahas kudapan yang melegenda tersebut. 

Saat itu, saya berada dalam perjalanan dari Stasiun Wates menuju rumah saya. Dalam kondisi lelah seusai menempuh perjalanan panjang Jakarta—Jogja, adik saya yang masih SD mengajak saya mengobrol.

“Mbak, tahu tentang geblek renteng?”
“Geblek yang dideret-deretkan?” saya menjawab asal.
“Tahu cerita asal muasal geblek renteng?”

Saya menggeleng perlahan. Berbulan-bulan di perantauan membuat saya kurang update mengenai perkembangan di daerah saya. Dan kemudian mengalirlah kisah geblek renteng dari bibir adik saya.
*****
Adalah Kulon Progo
Klik untuk membaca lanjutannya

1 komentar

Kamis, 18 April 2013

SAUNG ANGKLUNG UDJO, RUMAH BUDAYA PASUNDAN

Kamis, 18 April 2013
Laporan Perjalanan
Oleh: Muamaroh Husnantiya



Adalah Saung Angklung Udjo, sebuah sanggar seni yang berlokasi di Jalan Padasuka 118 Bandung. Saung ini merupakan sebuah sanggar seni sebagai tempat pertunjukan seni, laboratorium pendidikan, sekaligus objek wisata khas Jawa Barat. Uniknya, saung yang diprakarsai oleh Udjo Ngalagena dan Uum Sumiati ini memberdayakan masyarakat sekitar.

Beruntung saya dan mahasiswa Program Diploma III Kebendaharaan diberi kesempatan mengunjungi Saung ini dalam acara Studi lapangan yang diprakarsai oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Anggaran dan didukung oleh pihak sekretariat STAN.

Senin (15/04/13) sore itu, tepatnya pukul 17.45, rombongan kami tiba di SaungAngklung Udjo. Tak disangka, suasana sejuk dan nyaman menyambut kami. SaungAngklung Udjo dikelilingi oleh pohon-pohon bambu, dari kerajinan bambu dan interior bambu sampai alat musik bambu. Mungkin, nuansa bambu itulah yang memanjakan mata kami, sangat berbeda dengan nuansa perkotaan yang padat akan gedung-gedung beton pencakar langit.

Selain tempat pertunjukan, Saung Angklung Udjo juga menyediakan
Klik untuk membaca lanjutannya

0 komentar

Minggu, 14 April 2013

Secercah Harapan di Kebun Belakang

Minggu, 14 April 2013
Tulisan ini diikutkan pada #8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama. 

Tulisan ini saya buat untuk mengabadikan kenangan, sekaligus mencatat perubahan yang terjadi di lingkungan saya. 


Dulu lahan di belakang rumah saya itu hanyalah sebuah kebun tak terawat. Jati, pisang, randu berdesakan, berlomba menjulang untuk menggapai sang langit. Dulu ada dedaunan kering dan biji-bijian yang seperti menunggu untuk disemai, berserakan bergumulan menyelimuti. Dulu hanya riuh rendah kicau beburungan. Terkadang induk ayam melintas, menuntun anak-anaknya sembari mematuk pangan. Sedang si jantan mengawasi dari kejauhan sembari menggoda ayam betina lain. Tupai terkadang melompat tiba-tiba, mengagetkan, meriuhkan suasana. Rimbun kebun belakang rumah itu jugalah yang memberi sebagian goresan pada kertas hidup saya, goresan indah. 

Teduh namun nampak gagah, masih jelas bagaimana kesan lahan belakang rumah tersebut di benak saya. Kemudian datang seseorang yang tiba-tiba datang mengubah segalanya. 

Seorang kakek tua yang datang dari pengelanaannya, setelah berpuluh tahun singgah di negeri orang dalam pengasingan. Beliaulah Hersri Setiawan,

Klik untuk membaca lanjutannya

0 komentar

Selasa, 09 April 2013

Impaksi, Bengkak pada Gusi Bagian belakang

Selasa, 09 April 2013
Entah mengapa, tiba-tiba gusi bagian belakang saya bengkak padahal saya tidak punya riwayat sakit gigi karena gigi berlubang. Pun gigi bungsu saya (pada bagian itu) juga belum tumbuh. Awalnya, saya mengira rasa sakit itu pertanda akan tumbuhnya si gigi bungsu. Nah, tiba-tiba saya menemukan seorang teman mengeshare artikel di Facebook dari laman ini. Penasarn, saya buka dan saya baca.... Saya yang parno pun jadi curiga, jangan-jangan bengkak pada gusi bagian belakang saya disebabkan oleh impaksi. *Oh nooo!!! Saya tidak mau dioperasi T_T*
Nah ini dia penjelasan lebih lanjut mengenai impaksi
Klik untuk membaca lanjutannya

0 komentar