Sample Text

Life is like a ferris wheel. Sometimes growin up to the sky, sometimes fallin to the ground. But no matter what happened, its always interesting to be enjoyed. Because life is never ending adventure

Sabtu, 24 Oktober 2009

Terabadikan sebagai anak SD

Sabtu, 24 Oktober 2009
Kenangan kala SMA adalah kenangan paling indah. Masa-masa ketika kita mengenal apa itu teman, sahabat sejati, rival, dan cinta. Masa-masa SMA adalah masa-masa penuh kenangan yang sulit terlupakan.

Nah, so, karena aku dah kelas 3, dan seperti tradisi yang sudah-sudah, kami membuat buku kenangan. Masing-masing kelas punya konsep sendiri tentang foto-foto dalam buku kenangan yang menunjukkan ciri khas dan kreativitas masing-masing kelas. So, pastinya foto-foto dalam buku kenangan itu akan amat sangat beragam. Mulai dari keliling dunia, musik, jaman doeloe, sampai petualangan.

Dan my lovely class, Science2fic Calculator juga udah mempersiapkan tema yang ehem..., gak bisa dibilang jelek. Dan saat itu, kami semua (anak2 IPA2) berasa jadi model dadakan..

Bib: temen-temen, jangan lupa minggu depan kita pemotretan!!
Ophie: (Berasa jadi model dadakan...)

atau..

A: Besok minggu ada acara gak? Ngerjain laporan praktikum yuk
B; Sory, aku ada pemotretan
A: Buah, kayak artis aja...

By the way, dalam buku kenangan itu aku harus terabadikan menjadi seorang anak SD..
Foto di bawah ini adalah salah satu foto yang diambil sehabis pemotretan...

(poto keluarga, kiri-kanan : Papah Prida, pak sopir (Pak Ndut) , Mbak Gory, Mbak Amal, Mbak Prat, Mamah Teteh, Anak sopir)

So, hari minggu itu aku, Bekti, Yuni, Amal, and Prat berasa jadi anak SD yang sesungguhnya. Dan Seninnya kami telah tumbuh dewasa dalam sekejab jadi anak SMA.
Klik untuk membaca lanjutannya

6 komentar

Jumat, 23 Oktober 2009

Kosong Berjudul

Jumat, 23 Oktober 2009
Di penghujung tahun
terseok-seok, tersendat-sendat, tertatih-tatih
mengejar angan asa yang memudar dalam bayang
tertinggal jauh
peluh letih membayang
terjebak rayuan setan dalam benak
terkurung dalam kebebasan yang membuncah
terjerat jeritan putus asa

aku lemah
aku letih
aku payah

mengejar serpihan cahaya yang terus melangkah
berlari, menari bersama simfoni waktu
menerjang badai di sudut cakrawala
kini,
hanya jarak membentang diantara kita
aku di belakang, jauh di belakang
tertinggal

aku tak kuasa
aku tak sanggup

aku si planet mati
aku si komet tak berekor
aku si pelangi tak berwarna


PS: gak sempet bikin postingan yang berbobot Klik untuk membaca lanjutannya

2 komentar