Sample Text

Life is like a ferris wheel. Sometimes growin up to the sky, sometimes fallin to the ground. But no matter what happened, its always interesting to be enjoyed. Because life is never ending adventure

Minggu, 16 Januari 2011

Tips Membuat Film Indie: Hal-Hal yang Harus Dihindari

Minggu, 16 Januari 2011
Dapat membuat film yang bagus dan berkualitas adalah impian bagi setiap penggemar film (walaupun nggak semuanya sih..). Untuk memproduksi film dengan budget besar seperti Harry Potter, Lord of the Ring, atau Spiderman mungkin masih merupakan impian di awang-awang. Namun saat ini kita bisa berlatih dengan membuat fim dokumenter atau film indie.

Apa sih sebenarnya yang dibutuhkan untuk membuat film yang bagus? Mungkin hal pertama yang ada di pikiran kita adalah “tentu saja kamera yang bagus, tanpa kamera yang bagus, tidak akan tercipta film yang bagus”. Sebenarnya kamera yang bagus bukalah syarat mutlak yang diperlukan untuk membuat sebuah film yang bagus. Walaupun kita mempunyai kamera yang super duper bagus, 100 mega pixel misalnya, tapi kalau dari unsur ceritanya miskin, maka hasilnya juga akan menyedihkan.

Saat ini saya tidak akan membahas hal-hal yang berat seperti pencahayaan, balance, kontras, atau apapun itu. Saat ini saya hanya akan membahas hal-hal sederhana yang berkaitan dengan cerita sebagai unsur utama sebuah film. Ini dia hal-hal yang harus dihindari saat membuat film indie:


1. Bad Opening (Opening yang buruk)
Opening adalah umpan yang menggoda penonton untuk tetap menonton film dari awal sampai akhir. Opening yangbagus dan menggoda akan memancing penonton untuk terus mengikuti film yang kita buat. Jika diibaratkan buku, opening adalah cover. Memang ada pepatah yang mengatakan, “Dont judge a book by its cover”. Namun faktanya, hal yang pertama kali dilihat orang saat membeli buku yang tidak ia ketahui sama sekali isinya adalah covernya. Jika orang melihat dua buku yang sama-sama tidak kita ketahui isinya, mana yang akan cenderung dipilih orang? Tentu saja yang covernya eye catching.

Begitu juga dengan film, opening yang bagus akan membangun mood penonton untuk terus menonton film sampai akhir. Apa gunanya jika kita memiliki film dengan cerita yang super keren tapi peningnya jelek banget? Tentu saja penonton akan malas melanjutkan. Paling prah langsung dimatiin, paling ringan cuma di skip-skip.

2. Bad theme (Tema yang pasaran)

Dalam membuat film, tema adalah unsur utama yang harus diperhatikan. Tema apa saja yang layak difilm kan? Bagaimana memilih tema yang menarik.

Cinta adalah tema yang menarik, khususnya bagi para remaja dan yang beranjak dewasa. Karena cinta dekat dengan kehiduan sehari-hari. Tapi hati-hati jika kita memutuskan untuk membuat film tentang cinta. Film tentang cinta dapat dengan mudah menjadi sebuah film sampah. Mengapa? Banyak sinetron menggunakan tema ini. Alurnya standar dan mudah ditebak, bahkan terkadangcenderung berlebihan dan lebay. Ceritanya pasaran: rebutan cowok, rebutan cewek, balas dendam dan harta. So, jika kamu memutuskan untuk membuat film yang bertemakan cinta, kamu harus mengemas film itu sekreatif mungkin.

Cerita yang bisa menarik penonton untuk terus mengikuti film (biasanya) adalah cerita dimana si tokoh utama mengalami progress atau kemajuan. Misalnya saja seperti Sena dalam Eyeshield 21. Awalnya ia tidak berbakat dalam American Football, hanya bisa berlari cepat. Tapi ama kelamaan bakatnya berkembang dan ia bisa menjadi MVP.

Contoh film dengan cerita baru adalah Inception, Atau francise seperti Harry Potter, Star wars, Terminator, Toy Story dan Ice Age. Contoh film Indonesia adalah Ayat ayat cinta yang akhirnya banyak film dan sinetron sejenis yang mengekor.

3. Lack of charcter (Miskin karakter)

Dalam sebuah film, bukan hanya tokoh utama saja yang harus mempunyai karakter yang kuat. Tokoh-tokoh endukung lain pun harus memiliki karakter yang kuat. Mengapa? Karena jika tidak meiliki karakter yang kuat, sesering apapun ia muncul, ia hanya akan menjadi semacam nyamuk yang lewat.

Salah satu anime yang memiliki karakter penokohan yang kuat adalah eyeshield21. Hiruma: kapten yang licik, bisa memeras orang dan mendapatkan apapun yang dibutuhkannya. Kurita: raksasa yang lembut dan baik hati tapi memiliki keinginan yang kuat. Mizumachi: bodoh dan suka bertindak sembarangan. Shin: kuat, perfect, pekerja keras, tapi tidak bisa menggunakan teknologi.

4. Lack of interest point
Sebuah film akan memiliki nilai plus jika film itu mempunyai “sesuatu yang menarik”. Biasanya sih dari sisi humornya. Tapi film yang bagus nggak harus selalu film lucu yang bisa membuat kita terpingkal-pingkal sampai sakit perut. Hal-hal lain yang akan menarik penonton misalnya: kemampuan tokoh utama yang hebat. Contohnya si tokoh utama adalah seorang hacker yang bisa masuk ke sistem mana saja, ia seorang pemain sepak bola yang badannya sangat lentur dan keseimbangannya tinggi, atau seorang yang mempunyai bakat alamai untuk bermain musik.

5. Bad time Plotting (Pembagian waktu yang buruk)
Pembagian waktu yang terlalu lama untuk suatu adegan(yang sebetulnya agak membosankan) akan menghilangkan feel dari film itu. Misalnya saja adengan dimana si cowok marah-marah ke ceweknya dan si cewek menagis-nangis sampai guling-guling di jalan selama 15 menit. Boring kan?

Begitu juga sebaliknya, adegannya menarik, tapi malah diberi porsi yang terlalu singkat. Itu dia yang bikin penonton jadi illfeel. Nah, untuk menentukan apakah adegan itu adegan yang menarik atau bukan, kita harus mengumpamakan diri kita menjadi penonton atau orang lain. Lihatlah dari sudut pandang penonton, alih-alih produser.

6. Dialog yang kaku

Dialog yang bagus akan membuat jalan cerita mudah dipahami dan cerita akan mengalir alami. Dialog yang kaku akan membuat ide cerita sebagus apapun tidak akan bermanfaat dengan dialog yang tidak mengalir. Contoh dialog film yang bagus adalah Ice Ages, The Dark Knigt serta The prestige. Contoh dialog yang kaku dan jelek adalah The last Air bender serta hampir semua film dan sinetron indonesia.
Saya kasih contoh salah satu dialog sinetron indonesia yang bener bener jelek
Plot: Seorang cewek yang di ganggu dan digodain cowok di kampus, terus ci cewek lapor ke dosen :
Cewe mahasiswa:” Pak, si A nih gangguin terus”,
Dosen Ke Si A :” kamu itu A, kalau kamu masih seperti ini, Saya suruh orang tuamu kesini!”
Dialog paling konyol sepanjang sejarah, nih sepertinyanya si penulis dialog udah kebiasan menulis sinetron SMA terus disuruh menulis dialog adegan di Kuliah. Crap, really crap!!!


Nah itu dia tadi hal-hal yang harus dihindari saat membuat film. Dalam membuat film, nggak mungkin sekali coba langsung sukses. Jadi kita harus mencoba berkali-kali. Selain itu juga diperlukan kerjasama antara pembuat cerita dan sutradara. Why? Karena pembuat cerita biasanya lebih mengetahui detail-detail tentang penceritaan dan sutradara mengetahui tentang teknis-teknis pembuatan film.
Klik untuk membaca lanjutannya

8 komentar

Sabtu, 15 Januari 2011

Tips Belajar Fisika Efektif ala Dragon Zakura

Sabtu, 15 Januari 2011

Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah serial Jepang berjudul Dragon Zakura. (Untuk refensi bisa dibaca disini atau disini ). Kalau dinilai dari segi cerita sih biasa-biasa saja, dan menurut saya lack of humor. Namun serial ini mengandung banyak pelajaran berharga tentang realita hidup yang sebenarnya. Juga tentang tips-tips yang memang berguna dan T-O-P banget untuk belajar ataupun persiapan ujian. Di cerita ini, Sakuragi sang tokoh utama selalu menyampaikan poin-poin yang menjadi pelajaran dan tips-tips yang ingin disampaikan dengan gamblang. Penonton tidak perlu berpikir keras untuk menafsirkan dan menerka maksud dari ceritanya. Tapi mungkin karena enjelasan yang terlalu gamblang malah membuat serial ini agak sedikit membosankan.

Nah, kembali lagi ke Fisika. Menurut pengalaman saya, Fisika menjadi salah satu momok bagi teman2 di tingkat SMA, selain Matematika tentunya. Namun sebenarnya kedua mata pelajaran tersebut mempunya daya tarik sendiri dan sangat menantang untuk dipelajari. Yah, walaupun saya sekarang kuliah di STAN dan beralih ke IPS, namun kecintaan caya pada Fisika tidak pernah padam. (Cuma jadi males aja. Haha)

Berikut ini ada beberapa tips untuk belajar Fisika:

1. Detektif dan Kasus
Dalam mengerjakan sebuah soal Fisika, anggaplah bahwa dirimu adalah seorang detektif, dan soal itu adalah kasusnya. Mengapa? Kalau boleh diibaratkan, soal Fisika itu memang seperti sebuah kasus. Ada petunjuk dan ada jawaban dari kasus itu.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari petunjuk apa yang tersembunyi di kasus itu atau bahasa manusianya adalah “apa yang diketahui”. Bisa berupa petujuk eksplisit (tetulis dengan jelas) atau implisit (perlu pemikiran).

Setelah itu kita harus memutuskan apa yang harus dilakukan, atau dengan kata lain “apa sih yang ditanyakan”

setelah itu, kita harus mencari pelakunya alias jawabannya. Dalam mencari jawaban ini kita harus pintar-pintar memanipulasi petunjuk yang kita punya untuk menangkap si pelaku:
*Pertama, cari tahu rumus apa yang harus digunakan. Dalam mencari rumus ini, kita harus memilih sebuah rumus dimana dalam rumus itu ada hal-hal yang telah kita ketahui (langkah pertama).
*Kedua, manipulasi rumus itu agar kita bisa mendapatkan jawaban. Caranya bisa dibolak-balik atau diputar-putar. Terserah, yang penting jawabannya ketemu. Nah, ini adalah poin yang paling mengasikkan ketika logika kita harus digunakan.

setelah jawabannya ketemu, beraktinglah seperti seorang detektif yang berhasil menyelesaikan sebuah kasus. :B

2. Fisika adalah Game.
Apa yang kamu lakukan ketika bermain game? Pasti kamu akan ketagihan dan tidak mau berhenti. Dan apa yang kamu lakukan ketika menang? Kamu pasti akan melakukannya lagi, lagi, dan lagi. Selain menganggap sebuah soal sebagai sebuah kasus, kamu juga bisa menganggap bahwa sebuah soal adalah sebuah game. Tantanglah dirimu sendiri, apakah kamu bisamenyelesaiakn “game” itu?

3. komik
Hal yang membuat kita bosan belajar fisika adalah betapa “hampanya” textbook yang kita gunakan. Biasanya buku paket hanya terdiri dari tulisan-tulisan dan rumus-rumus dengan sedikit gambar. Sebenarnya belajar fisika akan menyenangkan jika kita menggunakan komik-komik dengan gambar-gambar yang lucu. Cara tersebut akan membuat kita lebih rileks dalam belajar, dan bahkan mengingatnya dalam jangka waktu yang lebih panjang. Sekarang sudah tersedia komik-komik Fisika (bisa dilihat disini)

4. Hubungkan dengan kehidupan sehari-hari
Mengapa kita sulit mengingat pelajaran fisika? Jawabannya adalah karena kita menganggap bahwa materi-materi itu adalah hal-hal abstrak sehingga sulituntuk membayangkannya. Sebenarnya fisika dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan saat kita berjalan, mengikat tali sepatu, atau merebus air. Dalam kegiatan-kegiatan itu selalu terdapat prinsip-prinsip dasar Fisika.

5. memanaje waktu dengan baik.
Malam hari adalah saat dimana kamu cocok untuk melakukan kegiatan yang bersifat menghafal. Mengapa? Karena saat tidur, memori jangka pendek kita akan diubah ke memori jangka panjang. Sedang di pagi hari, saat pikiran kita masih fresh, gunakanlah untuk mengerjakan soal. Memang, kebanyakan orang akan menyarankan untuk melakukan kegiatan yang memeras otak (misalnya mengerjakan soal) di malam hari agar kita tidak mengantuk dan tertidur. Tapi, saat kita mengerjakan soal di malam hari, kita akan cenderung melakukan kesalahan lebih banyak daripada di pagi hari.

6. soal, soal, dan soal
Membayangkan soal fisika yang bertumpuk-tumpuk pasti akan membuat kita berkunang-kunang, pusing, atau mual-mual. Seburuk itukah? Tidak kok.. lakukan saja tips-tips di atas, maka soal akan terlihat agak lezat. Mengapa kita perlu berlatih mengerjakan soal-soal? Karena dengan soal itulah ingatan kita akan rumus dilatih. Dengan mengerjakan soal itulah kreatifitas kita dalam memaniulasi rumus akan dilatih.

Nah itu tadi sebagian kecil tips-tips dalam belajar fisika.. Semoga berguna untuk teman-teman yang agak kurang suka dengan Fisika. Fisika tu bukan pelajaran yang susah, bukan pelajaran yang menyebalkan. Fisika itu meyenangkan dan selezat kue....

Klik untuk membaca lanjutannya

6 komentar

Kamis, 30 Desember 2010

Download OST Lets and Go, Mojacko, Minky Momo, Ninja Boy Versi Indonesia

Kamis, 30 Desember 2010
ninja boy
Hari ini hari-hari ahir saya ada di jogja. Iseng-isenga saya browsing-browsing OST anime jaman dulu. Eh, ada! Beberapa bulan yang lalu saya juga sempat memosting link-link untuk mendownload ost anime yang pernah tayang di Indonesia jaman dulu. By the way, anime yang tayang di Indonesia jaman dulu rata-rata opening atau ending songnya sengaja didubbing pakai bahasa Indonesia. Mungkin biar anak-anak jadi lebih seneng liatnya. Nggak kayak anime jaman sekarang yang pakai lagu aslinya. Walaupun kadang kualitas lagu dubbingan lebih jelek dari aslinya, tapi lagu-lagu itu malah lebih diinget sama anak-anak bahkan sampai 10 atau 15 tahun kemudian. Beda kalau pakai bahasa aslinya, ngingetnya lebih susash, karena tahu artinya aja enggak.

Nah, di postingan yang lalu banyak komen yang complain kalau lelet dan nggak jelas. Kalau masalah lelet itu mungkin dari servernya (z*ddu) yang emang dari sononya agak lelet kalau bukan member. Sedang kualitas mp3 yang kremesek dan agak nggak jelas itu karena mp3nya memang berasal dari amr. Itu mungkin karena jaman dulu teknologi belum canggih kali ye..

Nah ini dia, saya dapat beberapa link dari 4shared yang lebih mudah dan nggak lelet ngunduhnya.. Selamat menikmati:)


1. Lets and Go.
yah, walaupun kualitasnya nggak begitu bagus, tapi lumayan lah. yang penting bisa untuk nostalgia:D

2. Mojacko
Its clear enough, haha. Saya yang udah lupa gimana lagunya mojacko jadi inget lagi

3. Minky Momo ending
kualutas mp3nya sama kayak OST lets and go di atas

4.Ninja Boy
yang ini bener2 keliatan kalau dari amr. kadang suaranya keras, kadang pelan. Kalau kurang puas, bisa cari mp3nya yang lain di 4shared

5. voltes
saya lupa ini filmnya yang mana, haha.. http://www.indowebster.com/OST_Anime_Indonesia.html
saya dapet ini link di salah satu forum, tapi ternyata setelah saya coba ternyata muncul tulisan "
"FILES INDOWEBSTER NOT FOUND "

6. backclaw.
blog itu menyediakan link-link untuk mendownload lagu-lagu anime jaman dulu. Antara lain: candy-candy, flame of recca, janperson, jiraiya, minky momo, yokoso yoko, power rangers, saint saiya, ksatria baja hitam RX. sayangnya ternyata link nya udah expired. T.T

7ninja boy. Ksatria baja hitam (indowebster)
-ksatria baja hitam berubah
-ksatria baja hitam ending
-ksatria baja hitam ending_1.
sayangnya waktu saya ngecek muncul tulisan "kami sedang melakukan perbaikan sever. Terima kasih atas kesabaranyya". Hadeh, what the h*ll
Klik untuk membaca lanjutannya

3 komentar

Jumat, 03 Desember 2010

Bluish (just an abstract story)

Jumat, 03 Desember 2010
Bintaro, 30 Oktober 2010


Dingin dan hening,
Satu menit tepat berlalu dari waktu tengah malam.
Entah ini malam atau pagi, aku tak bisa membedakannya, hanya ada dingin yang menggigit hingga ke tulang. Dingin yang sebelumnya belum pernah ku rasakan di tempat ini, belum. Tempat ini selalu gerah dan panas.

Ruang tengah, di tempat kami biasa berkumpul, masih ada sisa-sisa saus dan remah kue bawang. Sahabat setia kami dalam menikmati setiap lembar kain pembungkus mumi yang menguning, menikmati ekspresi monster-monster pharaoh dan piramid-piramid tua .
Ruang tengah masih menyala dan sesekali suara televisi masih terdengar. Entah siapa yang masih bertahan.

Dingin...
Dingin yang menusuk tulang..
Aku tidak tahu darimana rasa dingin ini berasal, apakah dari butiran uap di awan, dari gas pembuangan respirasi tumbuhan, subliman butiran partikel awan, ataukah dari hatiku yang membeku?
Rasa dingin ini tidak berasal dari tempat mana pun di dunia ini, tidak. Hanya satu dari sumber dingin yang memebkukan sumsum tulang ini, inside of my self

sumber cahaya api biru dalam hatiku mulai meredup, dan entah kapan akan padam.
Aku menjaganya dengan sepenuh hati,
Menutupinya agar api lain tidak masuk dan memakan api biruku,
Mempererat tirai yang menyelimutinya agar angin tak memadamkannya,
Tapi api itu hidup. Dan ia terus memberontak dalam genggamanku, ia ingin bebas dan bergerak,
Aku menyayangi apiku. Aku menyayanginya.
Apiku, sumber kehangatanku.
Dan ia ingin terbang bebas seperti elang. Akutahu ia tak akan mungkin bisa,
Hanya oksigen dari hatiku yang mempu membuatnya bertahan dan menyala.
Tapi ia ingin terbang, melintasi lautan katanya.
Ah biar saja.
Pergilah api biruku.
Pergilah jika kau memang ingin pergi.
Hush!
Klik untuk membaca lanjutannya

0 komentar

Jumat, 29 Oktober 2010

Bintaro

Jumat, 29 Oktober 2010
29 Oktober 2010
Bintaro,
Satu bulan lebih ragaku berada di ranahmu,
Namun alam pikirku akan selalu terbang dan melayang ke awang-awang,
Lebih tinggi lagi hingga lapisan troposfer dan ionosfer menipis,
Dan disana aku bisa melihat nya.
Kota kelahiran yang penuh dengan kenangan, harapan, dan asa.

Dan aku masih mengingat jelas;

lajur-lajur hitam yang tercetak jelas,
kadang lurus dan mulus,
kadang berkelok dan bergelombang.
Masih teringat jelas bangunan-bangunan yang menghiasi tepinya,
jalanan yang dulunya sepi dan asri kini mulai dipadati rumah dan ruko.
Sepuluh tahun ke depan,
akankah kau menjadi seperti tempatku sekarang?
Ku harap tidak. Aku cinta kesegaran dan keramahanmu.

Aku masih ingat derasnya aliran air yang membentang membatasi kalian berdua,
eloknya penyebrangan di pagi hari,
ataupun silaunya sang surya yang memancar jingga di kala senja.

Aku masih ingat sapaan pohon-pohon ketika aku melaju dengan acuh di pagi hari,
tatapan iri bulir-bulir padi ketika aku melesat,
juga derit roda wanita perkasa,
yang berangkat sebelum subuh dan pulang saat mentari telah pergi ke ribaannya.

Bahkan aku rindu lampu lalu lintas kala menyala merah.
Kala diburu waktu dan yang terdengar hanya sumpah serapah.

Aku bisa mengingat semuanya dengan jelas,
setiap sudut dan setiap titik.

Bintaro,
Bintaro,

Mungkin kau lebih megah dengan semua gedungmu yang kokoh dan menjulang tinggi
beton-beton yang bertumpuk tinggi,
menyongsong angin, berusaha mencakar langit
Mungkin kau lebih lengkap dengan mall-mallmu yang menjamur di setiap sudut
dengan outlet-outlet yang mngisinya dengan rasa sengit persaingan
Mungkin jalur hitammu lebih terorganisir dengan tol-tol panjang di sepanjang batas
dengan mobil-mobil mewah yang melaju memecah malam
dan taksi-taksi yang melaju terburu-buru,
entah apa yang memburu mereka

Bintaro,
Bintaro,
Maaf...

Mungkin aku belum sepenuhnya mencintaimu dengan segala kepenatanmu,
Mungkin aku belum bisa sepenuhnya mengagumi tanahmu,
tanah merah yang selalu menggenang setelah hujan reda
Mungkin aku juga belum bisa sepenuhnya menerima udaramu yang menyesakkan paru-paruku di malam hari
Mungkin aku juga belum bisabersahabat dengan pohon-pohonmu yang selalu acuh padaku,
yang enggan memberikan kerindangannya saat bola itu bersinar terlalu terik.

Mungkin suatu saat,
Mungkin esok,
Atau lusa,
Bulan depan, atau tahun depan,
Atau ketika aku tlah pergi jauh meninggalkanmu,
Ketika aku telah merantau jauh menyebrangi alut dan samudera,
Ketika aku tlah berada di pulau perantauan.
Mungkin kala itu aku akan rindu padamu
Mungkin kala itu aku akan mengingatmu dengan segala kepenatanmu,
Mungkin kala itu aku akan mulai mengenagmu dan mencintaimu
Mungkin,
Tapi tidak sebesar rasaku pada-nya.
Tidak...

Wake me up when December ends...

Klik untuk membaca lanjutannya

1 komentar

Kamis, 23 September 2010

Perjalanan dan Perjuangan (Realita Ujian Nasional)

Kamis, 23 September 2010
Sebuah akhir tak lengkap tanpa sebuah awal. Sebuah akhir tanpa awal seperti menemukan seseorang yang tiba-tiba saja telah dewasa tanpa pernah menjadi kanak-kanak, sangat aneh dan sulit dimengerti. Seperti juga ketika sampai pada sebuah akhir perjuangan, tak mungkin ada tanpa permulaan ketika perjuangan itu dimulai. Begitu juga dengan kelulusan Ujian Nasional, tak lengkap tanpa cerita tentang bagaimana kami memulainya, menjalaninya, dan bagaimana kami memperjuangkannya. Karena yang kita alami pada kehidupan ini pada dasarnya adalah perjuangan yang terdiri dari sebuah awal, perjalanan, dan sebuah akhir. Akhir akan menjadi awal suatu perjuangan yang baru. Begitulah takdir terus berputar bersama sang waktu.

Saat ini aku telah berada di Bandung untuk mempersiapkan studi lanjutku. Masih teringat jelas dalam memoriku, jalan yang harus ku tempuh untuk mencapai titik kemenangan sementara ini. Titik kemenangan dimana aku dapat lulus Ujian Nasional dan diterima di salah satu perguruan tinggi. Masih terbayang jelas di benakku, hari-hari yang kujalani pada tahun ke-tiga di almamaterku yang tercinta. Awal tahun, sebuah perjuangan untuk beradaptasi dengan kelas baru, teman baru, dan guru baru. Keberadaan sahabat dan teman-teman membuatku optimis dalam menghadapi beratnya tahun ke-tigaku ini. Aku dan teman-temanku harus belajar di sela-sela tugas yang menumpuk, menjalani bimbingan belajar sepulang sekolah yang terasa amat membosankan, try out yang memeras pikiran, dan pada akhirnya harus menghadapi ujian yang menentukan masa depan kami.

Terkadang terkelebat beberapa pertanyaan dalam benakku, untuk apa aku menjalani ujian ini? Bagaimana mungkin sebuah kelulusan dapat dinilai hanya dengan nilai enam mata pelajaran? Bukankah kita membutuhkan keterampilan untuk dapat betahan hidup, bukan nilai yang sempurna?... Tetapi pada akhirnya, aku sadar, bahwa untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan, kita harus berjuang keras menghadapi rintangan. Ujian ini hanyalah sebuah titik awal untuk perjuangan masa depanku, dan impianku.

Sabtu pagi, 13 Juni 2009, adalah detik-detik mendebarkan dalam hidupku, juga teman-temanku. Detik-detik penentuan dalam hidup kami. Akankah perjuangan kami selama setahun ini memperoleh hasil yang gemilau? Ataukah kami gagal dan harus mengulang kembali satu tahun yang terasa amat berat ini?

Sorak-sorai gembira terdengar ketika hasil Ujian Nasional diumumkan. Kami berhasil mempertahankan tingkat kelulusan seratus persen! Kami berhasil melalui ujian ini! Syukur dan puji-pujian kepada Allah kami panjatkann seketika itu. Namun di balik sorak-sorai itu, hati kecilku bersedih dan nelangsa. Kemenangan ini terasa hambar. Kami semua memang berhasil lulus, tetapi aku yakin, si suatu sudut sana, ada seorang teman kami yang bersedih menatap gelak tawa kami. Dan aku tahu kepedihannya yang amat sangat karena walaupun ia siswi kelas dua belas (kelas tiga), ia tak dapat mengikuti Ujian Nasional tahun ini dan harus mengulang tahun depan.

Percakapan pertamaku dengannya adalah ketika kami sama-sama terlambat datang ke sekolah. Saat itu kami terpaksa duduk bersama di bangku paling depan dan mulai berbincang-bincang. Bukannya mendengarkan pelajaran, aku malah asik mendengarkan ceritanya dan tertarik untuk mengetahui kepribadiannya. Aku selalu memegang prinsip, bahwa di balik hal kurang menyenangkan yang terjadi padaku, akan selalu ada hal-hal manis setelah itu. Apa yang ditakdirkan Allah, itulah yang terbaik bagi kita. Dan itu memang benar. Walaupun hari itu aku terlambat dan harus meneriman nasehat panjang dari guru, aku dapat lebih mengenal sosok baru, aku dapat mengenal sosoknya yang periang dan lucu. Aku dapat merasakan arti penderitaandan perjuangan yang sesungguhnya.

Tuti, itulah namanya. Seorang gadis yang akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan para guru dan siswa lain karena perubahan sikapnya yang drastis. Seorang siswi yang berkarakter banyak bicara, yang mengatakan apa saja yang ada di benaknya tanpa memikirkan reaksi orang-orang disekitarnya. Orang lain mengatakan dia tidak tahu malu. Tetapi menurutku, ia hanyalah seorang gadis periang dan lucu. Menurut cerita yang kudengar, dulunya ia adalah seorang gadis pemalu dan pendiam. Ia seperti kebanyakan gadis pendiam lainnya, berkacamata dan suka membaca. Ia cukup cerdas dan termasuk sepuluh besar di kelas. Tetapi kemudian, masalah-masalah remaja yang menimpanya telah mengusik karakternya yang lama. Sifat pemalu dan pendiamnya perlahan mulai terkikis dan tergantikan oleh sikap lain. Dia menjadi lebih sering berbicara dan membuat tingkah yang lucu. Lidah mungkin saja berdusta, namun mata tak pernah berbohong. Aku merasakan jiwanya dari pancaran matanya. Aku yakin, ia memaksakan diri menjadi gadis periang untuk membantunya agar tetap tegar. Di balik tawanya, ia menyimpan kepedihan yang tidak dirasakan orang lain.

Mungkin menurunkan rasa percaya diri yang terlalu tinggi hampir semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi sukar untuk menaikkan semangat yang sudah terlanjur jatuh sesulit memindah gunung. Seiring dengan tes-tes uji coba yang kami jalani, semakin Tuti frustasi dan putus asa. Dari hari ke hari, bukannya meningkat naik, nilai-nilainya malah turun dengan drastis! Sesuatu yang amat ditakuti oleh kami, para siswa kelas XII yang sedang menanti ujian. Bukan hanya kecerdasan yang menentukan, tetapi juga faktor psikis. Jiwa, pikiran, dan fisik, adalah tiga hal yang berkait satu sama lain. Ikatan mereka bagaikan air, ikan, dan laut, tak mudah untuk diretakkan dan dipisahkan. Jika ada salah satu yang kurang beres, yang lain akan terpengaruh. Tak mudah untuk hidup dengan salah satu bagian yang tak sempurna. Seperti saat kita sakit, pikiran kita pun sulit untuk diajak berkompromi, seakan-akan ia ikut merasakan saudaranya yang menderita.

Perasaan Tuti seperti gadis-gadis yang lain, sangatlah sensitif. Masalah-masalah kecil yang dialami Tuti selalu dipikirkannya dalam-dalam. Sebagai salah satu orang yang dipercayainya, aku sering memberitahunya “Jangan kau pikirkan terlalu dalam masalah kecil seperti itu. Santai saja”. Ia memang mau mendengarkanku, namun perasaan tetaplah perasaan. Sulit untuk sedikit mengubah karakter dasar seorang wanita, yang memebuat wanita unik dan berbeda dari lelaki. Sedih rasanya mengetahui ia sering pusing karena memikirkan masalahnya.

“Aku pusing,” katanya suatu ketika.

“Cobalah untuk menyebut nama Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kau akan tenang,” jawabku menasehati. Aku memang selalu menyerahkan kepada Allah atas semua yang terjadi padaku. Rabb yang Maha Pengasih lah satu-satunya tumpuan hidupku. Semua yang ada di dunia ini akan selalu kembali kepadanya, begitu juga denganku. Aku hanyalah manusia kecil yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuasaanNya yang begitu besar. Dan Tuti, seperti biasa, ia mau mendengarkan perkataanku. Memang benar, rasa sakitnya agak berkurang ketika menyebut nama Dzat penciptanya itu. Hatinya menjadi lebih tenang dan damai.

Bulan demi bulan berlalu, Ujian Nasional semakin dekat. Ada saat-saat dimana aku juga merasakan frustasi karena tekanan yang muncul dari dalam diriku sendiri. “Aku harus lulus!”. Dan itu tidak membuatku semakin optimis, malah menjatuhkan mentalku yang labil. Kegagalan demi kegagalan tak urung kualami. Aku pernah gagal lulus pada mata pelajaran Matematika dalam salah satu try out terakhir. Aku merasa seolah-olah seluruh dunia menyalahkanku. Pikiran-pikiran buruk mulai membayangiku. “Bagaimana mungkin aku tidak bisa mengerjakan soal semudah itu”, “Bagaimana jika aku menjadi satu-satunya orang yang tidak lulus?”. Susah rasanya untuk dapat tertawa lepas pada detik-detik menjelang ujian, aku merasakan kelunya lidah dan bibirku. Aku berusaha tertawa lepas, tapi yang ada hanya tawa palsu. Aku bukan seorang pengecut, tapi aku terlalu takut.

Tekanan-tekanan dari luar seolah membayangi jiwaku. Orang tua, guru, dan sekolah seolah-olah telah menjadi hantu yang membayangi hari-hari dan mimpi-mimpiku.
“Kalian harus lulus! Kalian tidak mau jika malu di kemudian hari bukan?!” aku membayangkan guruku mengatakannya dengan nada mengancam. Padahal hal itu tudak pernah terjadi.

“Galih, kamu harus lulus! Kami tidak mau menanggung malu jika kamu gagal!” kata ayahku. Kata-kata itu pernah membayangi kepalaku, bahkan aku bisa membayangkan bagaimana ekspresi dan raut wajah ayahku. Namun seperti yang sebelumnya, itu hanya imajinasiku saja. Tak pernah benar-benar terjadi.

“Kalian harus mempertahankan nama sekolah ini! Kalian harus lulus 100%. Sekolah ini sekolah favorit! Saya tidak mau jika salah satu dari kalian mencorang wajah sekolah ini Karena ketidaksanggupan kalian!”. Kalimat itu hanya khayalan, tak pernah ada.

Berbagai bayangan buruk menghantuiku. Dalam pikiranku, kata-kata yang sebenarnya diucapkan dengan lembut, menjadi keras dan menusuk hati. Kata-kata yang sebenarnya tidak pernah diucapkan, terasa seolah-seolah pernah diucapkan dengan sangat jelas. Itu hanya imajinasi, imajinasi yang buruk dan menyiksa. Bingung, putus asa, dan tertekan. Namun aku sadar, aku tidak sendirian. Banyak juga teman-temanku yang merasakannya. Kami semua sama, diliputi rasa was-was dan takut. Satu hal yang dapat membuat kami lebih tenag. Allah bersama kami….

Tuti merasakan hal yang sama sepertiku, seperti teman-teman yang lain. Pada detik-detik akhir menuju ujian, kondisi fisik dan jiwanya semakin menurun, ia terpaksa harus dirawat di rumah sakit. Pancaran matanya yang dulu hidup, kini mulai sayu, tubuhnya pun semakin kurus. Kadang, ia tak menyadari lagi apa kata-kata yang telah diucapkannya. Jiwanya kosong dan telah mealayang pergi entah kemana. Kemudian pihak sekolah menyarankannya untuk mengundurkan diri dari ujian dan mengulang lagi tahun depan. Aku merasa emosi dan marah, “Ini tidak adil!!”. Bukankah selama setahun ini dia telah berjuang bersama siswa lain? Bukankah jika diberi kesempatan ia pasti bisa mengerjakan soal-soal itu? Bukankah soal uji coba memang didesain lebih sukar? Saat itu aku marah dan kecewa, mencoba mengutuk dunia ini.

Namun aku sadar, itu perbuatan yang sia-sia. Bagaimanapun, itulah takdir yang akan kujalani. Kemarahan dan hati yang tidak tenang tak akan menyelesaiakan masalah. Aku pun memutuskan untuk menghibur Tuti, mencoba membuatnya segera sembuh sebelum ujian berlangsung dan tak lupa belajar agar aku dapat lulus dengan nilai baik. Namun, itu tidaklah semudah yang aku bayangkan.

Waktu bergulir dengan cepat. Meninggalkan jiwa-jiwa lemah yang tertatih-tatih mengejarnya. Tak lama kemudian ujian pun tiba, saat penentuan yang telah ditunggu-tunggu tetapi juga ditakuti. Kami, para siswa kelas dua belas, akan berjuang menempuh sebuah ujian kecil untuk menjemput masa depan kami. Keringan dingin, gugup, dan rasa takut, meliputi perasaan kami. “Akankah kami semua lulus?”. Tak ada yang dapat kami lakukan untuk mencegah ujian ini, yang dapat kami lakukan hanya pasrah dan berdoa. Kami hanya dapat memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar ia memudahkan kami dalam mengerjakan soal-soal itu. Dan inilah akhirnya. Akhir dari perjuangan kami di kelas dua belas SMA ini. Kami semua, aku dan teman-temanku dapat lulus ujian, dan tentunya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Ke jenjang dimana awal dari perjuangan baru akan segera dimulai.

“Perih dan pedih” itulah yang dirasakan Tuti. Mungkin ia merasa kalah sebelum bertanding, ia merasa gagal sebelum mengerjakan tes. Mungkin ia merasa kalah sebelum bertempur. Tapi menurutku tidak! Ia juga seorang pemenang. Ia memenangkan pertempuran di dalam dirinya. Ia berhasil mengalahkan rasa takutnya dan memutuskan untuk berjuang tahun depan. Pasti sulit baginya untuk menghilangkan bayangan-bayangan buruk dari pikirannya. Tapi ia berhasil. Aku bangga padanya, ia gadis yang kuat. Aku juga sangat bersukur, banyak temanku yang peduli terhadapnya dan memberi dukungan. Aku ingin Tuti yakin dan merasa, bahwa ia bagian dari kami, ia tidak sendiri. Kami akan selalu ada untuknya.

Amat sulit menerima kenyataan bahwa kita gagal, sedang yang lain berhasil. Mungkin sebagain orang mengira bahwa mengahiri hidup adalah satu-satunya jalan keluar dari masalah. Tidak! Itu salah. Gagal ujian bukan berarti dunia berakhir. Bersikap ksatria seperti Tuti adalah salah satu jalan keluarnya. Ia mampu bertahan. Ia sanggup untuk mengulang sekali lagi, perjuangannya yang belum usai. Masa depan baru masih tersembunyi di balik awan, menunggu seseorang yang berusaha untuk menyingkapnya. Dunia baru yang lebih manis akan menunggu orang-orang yang mampu bertahan dan berusaha. Takdir adalah misteri. Percayalah, bahwa apa yang ditakdirkan Allah adalah yang terbaik untuk kita. Percayalah, bahwa dibalik musibah yang terjadi, akan ada hal-hal manis yang menungu. Setelah akhir semu yang gagal, akan selalu ada awal perjuangan baru.

Dan pada akhirnya, aku menceritakan kisah ini pada seorang adik yang aku percaya. Seorang adik yang aku harap, dapat mengerti kisah ini dan dapat menjadi sahabat baru bagi Tuti. Seorang adik yang kuharap dapat menumbuhkan harapan dan rasa percaya diri baru di dalam jiwa Tuti. Karena aku yakin, di tangannya cerita ini akan menjadi lebih dari pada sebuah kisah. Aku yakin, kisah ini tak hanya akan memberi pelajaran, tetapi juga harapan baru bagi orang lain yang membacanya.

source:
essay untuk lomba Essayala Chicken Soup "Dunia Belum Berakhir" di Edu Muslim
Klik untuk membaca lanjutannya

0 komentar

Sabtu, 17 Juli 2010

Holocomn Syndrom

Sabtu, 17 Juli 2010
Akhir-akhir ini saya merasa menjadi a big looser. Apakah karena gagal ujian PTN? Bukan. Saya memang tidak lolos SNMPTN *karena saya memang tidak ikut*. Apakah karena saya gagal dapat PTN? No. Saya dapat 2 PTN dan 1 PTS. So, apakah sebenarnya yang membuat perasaan "tidak mengenakan" ini?

Setelah ditelaah dari berbagai sisi, sepertinya saya mengalami holocomn syndrom. Saya juga tidak tahu maksudnya apa, yang jelas jika terkena sindrom ini, Anda akan merasa menjadi seorang big looser.

Well, setelah saya menyelami lautan hati, saya menemukan troublenya.

-saya rindu Arai *warning, ini hanya perumpamaan*. Saya merasa selama setahun d kelas 3 ini saya tidak menemukan sosok-sosok Arai lagi. Padahal di masa-masa sebelumnya, saya selalu mendapatkan mereka. The best part in my life. And i will neva forget them, we will togetha foreva.
Ah, itulah mengapa tahun ke tiga ini terasa hampa. Mungkin gara2 buku-buku dan ujian itu

-saya tidak boleh merantau (tidak boleh masuk universitas zzz dan terpaksa harus masuk universitas yyy).
Saya cinta zzz, sejak pendengaran pertama, sejak kelas xi. Saya cinta! Saking cintanya, tidak ada universitas lain yang bisa menarik hati saya (kecuali ikatan dinas). Dan yeah, karena alasan faktor lokasi, biaya, dan tetek bengek lain, ortu menyuruh saya masuk yyy saja. Padahal, secara kualitas, zzz juauh di atas yyy. Dan saya sudah familiar dengan calon teman-teman di zzz daripada di yyy. Saya merasa asing dengan yyy, padahal itu di kota saya. Ah~ sepertinya saya harus belajar mencintai yyy

-saya lebih suka fisika dibanding matematika. Fisika luas. Walaupun terkadang membingungkan dan membuat kepala seperti benang ruwet, fisika selalu mempunyai rahasia-rahasia yang membuat saya terpana ketika mengetahuinya. Saya suka alam, karena alam mengandung fisika. Sedang matematika? Hm.. Maybe i'll learn it, so i'll love it

-hamster saya tidak mau beranak. Saya juga tidak tahu kenapa, apakah si pejantan impoten, ataukah si betina pemalas. Atau mereka berdua diam-diam, tanpa sepengetahuan saya mengikuti program KB Andal*n? Yang jelas sampai sekarang mereka belum beranak.

Baiklah, karena ini postingan yang sangat tidak penting, maka tidak usah dihiraukan. Kejiwaan saya sedang terganggu. Itu saja, haha!

Dan hadirnya sobat-sobat saya amat sangat membantu :). Thanks untuk pinta, pak hokage, rahmat, mb mista, temenc ambalan, perpus mbrosot, and my star. Tanpa kalian dunia akan kurang nano-nano:D

NB: Saya juga tidak tahu holocomn syndrom itu apaan^^
Klik untuk membaca lanjutannya

2 komentar

Senin, 31 Mei 2010

Manga Review : Yakitate Japan

Senin, 31 Mei 2010

Azuma Kazuma adalah seorang pembuat roti yang sangat berbakat.Walaupun ia terlihat bodoh, lola, dan penampilannya agak eksentrik (karena memakai bando)milkysmile dia adalah seorang juru roti yang tidak bisa diremehkan. Ia selalu terlihat santai dan sepertinya hanya bermain-main saja. Walaupun begitu Azuma mampu menciptakan Japan-Japan spektakuler yang mampu membuat para juri mengeluarkan rekasi yang imposible.milkysmile


Azuma lahir di tengah keluarga petani beras dan jatuh cinta pada rasa roti yang pertama dicobanya pada usia 5 tahun. Sejak kecil ia memiliki keahlian yang hanya dimiliki oleh sedikit orang, yaitu Solar Hands yang diartikan Tangan Matahari. Tangan ini merupakan tangan istimewa yang hanya dimiliki sedikit orang saja, keistimewaannya adalah tangan ini memiliki suhu lebih hangat daripada suhu tubuh (lazimnya suhu tangan lebih rendah daripada suhu tubuh) sehingga membuat adonan roti mengembang lebih baik dari roti biasa.

Azuma selalu optimis dan ceria, ia sangat jarang berputus asa dalam pertandingan roti apapun, namun kadang ia mengalaminya tetapi setelah itu ia pasti dapat bangkit kembali oleh bujukan teman-temannya. Ia mendapat ilham tentang berbagai Ja-pan dari berbagai sumber, seperti dari masakan-masakan Jepang dan kakeknya yang terlalu banyak bicara tentang pertanian. Dan azuma selalu mempercayai cerita kakeknya, entah itu yang benar atau yang hanya karangan belaka.milkysmile

Secara umum Yakitate Japan menceritakan perjuangan Azuma untuk menjadi juru roti terhebat. Didampingi oleh rekan-rekannya: Kai Suwabara, Kyousuke Kawachi, Tsukino Azusagawa, Shigeru Kanmuri, Kageto Kinoshita, Azuma mampu menjadi juara pertama dalam kompetisi pegawai baru Pantasia dan bahkan memenangkan Monaco Cup dan Turnamen Panel Yakitate!!milkysmile

Walaupun Yakitate!! Japan memfokuskan ceritanya pada roti, namun banyak kejadian lucu dan menarik dari kisah ini, misalnya saja reaksi-reaksi (Reaction) para Juri setelah memakan roti-roti yang telah dibuat. Tentu saja hal ini mengakibatkan cerita ini sangat disukai karena salah satu diantaranya reaksi-reaksinya yang sangat lucu dan terlalu melodramatik.milkysmile

Pokoknya Yakitate!! Japan sangat menarik untuk disimak. milkysmile


Hoa epery body… Kali ini saya membahas tentang “Yakitate!! Japan” *karena saya terlanjur jatuh cinta kepada makanan*. Biarlah walopun beberapa hari lagi saya ada tes masuk perguruan tinggi, dan saya malah posting-posting nggak jelas kayak gini, yang penting I’m Happy. Dan selama ini malaikat nggak pernah menang nyuruh saya belajar walaupun dia berkolaborasi dengan ibu, karena saya juga sudah berkolaborasi dengan setan. Hua ha ha ha ( kalo diliat-liat blog ini makin lama makin gak jelas aja isinya)
Klik untuk membaca lanjutannya

2 komentar