Kulon Progo, sebuah kabupaten kecil di wilayah Provinsi Daerah Istiewa Yogyakarta yang ketenarannya tidak seberapa jika dibandingkan dengan ketenaran kota Jogja. Kulon Progo memiliki luas 58.627,54 hektar, secara administratif terbagi menjadi 12 kecamatan yang meliputi 88 desa dan 930 dusun. Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi yang bervariasi dengan ketinggian antara 0 - 1000 meter di atas permukaan air laut, yang terbagi menjadi 3 wilayah meliputi :
a. Bagian Utara
Merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan
ketinggian antara 500 1000 meter di atas permukaan air laut, meliputi
Kecamatan Girimulyo, Kokap, Kalibawang dan Samigaluh. Wilayah ini penggunaan
tanah diperuntukkan sebagai kawasan budidaya konservasi dan merupakan kawasan
rawan bencana tanah longsor.
|
b. Bagian Tengah
Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100
500 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo,
Pengasih, dan sebagian Lendah, wilayah dengan lereng antara 2 15%, tergolong
berombak dan bergelombang merupakan peralihan dataran rendah dan perbukitan.
|
c. Bagian Selatan
Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 100 meter di
atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur,
dan sebagian Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki lereng 0 2%,
merupakan wilayah pantai sepanjang 24,9 km, apabila musim penghujan merupakan
kawasan rawan bencana banjir.
|
Dengan topografi yang beragam, Kulon Progo menyimpan sejuta
potensi untuk dikelola menjadi daerah wisata. Kulon Progo memiliki potensi yang
besar yang jarang dimiiki daerah lain: memiliki kombinasi baik dataran rendah
dan dataran tinggi hingga 1000 meter. Kulon Progo juga mempunyai tambang mangan
dan pantainya kaya akan bijih besi.
Kulon Progo memiliki keadaan alam yang masih alami
dibandingkan daerah lain. Maka sektor yang pontensial untuk di kembangkan
adalah dari sektor wisata alam, bumi perkemahan, pertanian, dan perkebunan.
Ditambah lagi dengan keberadaan waduk sermo, sebuah danau buatan yang teretak
di dataran tinggi dengan udara yang segar, sejuk, dan dingin. Namun agaknya
potensi-potensi tersebut belum dikembangkan secara meksimal.
Saya sendiri pernah berkunjung ke gua Kiskendo di wilayah
Nanggulan yang kalah ramai dibanding dengan Gua Selarong di derah Kabupaten
Bantul. Padahal dilihat dari segi wisatanya, Gua Kiskendo jauh lebih indah dibanding
Gua Selarong yang hanya berupa cerug namun bagus dalam manajemen dan
promosinya.
a. Pantai: Pantai Trisik, Pantai Glagah Indah, Pantai Bugel,
dll
b. Dataran tinggi: Waduk Sermo, Puncak Suroloyo, Mata Air
Clereng
c. Gua: Gua Kiskendo, Gua Maria, Gua Upas, dll
Secara umum, Kulon Porgo sangat potensial untuk dijadikan
daerah wisata unggulan, namun sayang banyak kawasan eksotis yang belum
dikembangkan.
20 Oktober 2011
Essai ini saya buat untuk tugas mata kuliah Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Sebelum kelak terjun ke daerah-daerah tak bernama, alangkah
lebih baiknya jika mulai saat ini belajar untuk mengenal seluk beluk Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis kritik, saran, ato komentar sesuka kamu^^