Pemuda identik dengan semangat, perubahan, dan hal baru.
Menyoal kondisi pemuda masa kini layaknya menyoal pendidikan di Indonesia,
tidak ada habisnya karena menyangkut berbagai aspek kehidupan. Pendidikan,
soasial, ekonomi, dan teknologi menjadi aspek-aspek yang sangat dekat dengan
kehidupan pemuda.
Membahas tentang pemuda selalu menjadi hal yang menarik.Baik itu ketika membandingkan pemuda masa kini dengan pemuda
di era sebelumnya, ketika menyoal problematika pemuda masa kini, maupun ketika menelisik prestasi pemuda masa kini.
Menurut data dari Badan Pusat statistik, tercatat sejumlah
7,4 juta orang pemuda Indonesia yang termasuk dalam kategori usia produktif
adalah pengangguran. Hal ini berarti, 9,25% pemuda Indonesia adalah tidak
berhasil menggunakan waktu mudanya dengan baik. Belum lagi pernyataan pesimis
di berbagai media yang mengatakan bahwa mayoritas pemuda Indonesia hidup miskin
dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Sungguh ironi mengingat
masa depan suatu bangsa bertumpu pada pemudanya. Apa jadinya Indonesia kelak
jika ujung tombak perjuangannya tumpul tak terasah pendidikan?
Sukarno, dalam salah satu pidatonya mengatakan, “Beri aku
sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air, dan aku akan mengguncang
dunia”. Mungkin kurang tepat, namun juga tidak salah. Yang jelas, ungkapan
tersebut menunjukkan optimisme Presiden Indonesia pertama tersebut akan potensi
pemuda.
Pernah mendengar nama Basaer Othman?
Dia masih berusia 15 tahun, namun sudah menjadi seorang wali
kota. Ya, ia adalah wali kota Allar, Palestina, wali kota termuda di dunia. Siswi
kelas 1 SMA di Palestina tersebut terpilih dalam program pemberdayaan kaum muda
Pemerintah Palestina untuk menjadi Wali Kota Allar, Palestina.
Apakah Indonesia memiliki pemuda sehebat Basaer Othman?
Adakah?
Jangan pesimis dengan angka-angka statistik yang diberitakan
oleh media. Pemuda Indnesia tidak kalah hebat dengan pemuda-pemuda negara lain.
Walaupun, memang, bidang prestasi pemuda Indonesia berbeda jika dibanding
dengan Basaer Othman.
Adalah Tex Saverio. Pemuda ini di usia 21 tahun ia berhasil
memenangkan Mercedes-Benz Asia Fashion Award. Dan kini ia menjadi desainer
ternama dunia yang karyanya dikenakan oleh artis ternama dunia.
Pamela Halomoan. Ia adalah seorang animator asal Indonesia
yang telah mendunia. Di usianya yang baru 19 tahun, karakter-karakter animasi
karya Pamela telah dinikmati masyarakat Singapura, Amerika, Inggris dan Turki.
Pernah mendengar tentang The Seven Summiters? Gelar tersebut
diberikan pada para pendaki yang berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi di
dunia. Pernahkan hadirin sekalian menyangka. The Seven Summiters dari Indonesia
adalah mahasiwa?
Adalah Tim Mapala Unpar. Mereka menjadi Orang Indonesia
pertama yang mengguncang dunia dengan keberhasilan mereka mendaki tujuh puncak
tertinggi dari benua-benua di dunia. Puncak tersebut meliputi Puncak Carstensz
Pyramid di Papua Indonesia, Puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika, Puncak Gunung
Elbrus di Rusia, Puncak Gunung Vinson Massif di Antartika, Puncak Gunung
Aconcagua di Argentina, Puncak Gunung Everest di Nepal, dan Puncak Gunung
Denali di Amerika Utara. Atas prestasi mereka, Indonesia akan segera bergabung
bersama dengan 52 negara lain yang memiliki pendaki bergelar “The Seven
Summiteers”.
Hingga saat ini, asap rokok masih menjadi polemik karena
dampak negatifnya bagi kesehatan. Tapi tahukah teman-teman tentang Hermawan Maulana
dan Zihrama Afdi? Mereka adalah dua siswa sekolah menengah atas yang berhasil
menemukan alat pemisah asap rokok. Fungsi dari penemuan tersebut adalah untuk
memfilter karbondioksida atau yang dihasilkan oleh asap rokok di smoking room
untuk diambil oksigennya. Sebuah penemuan, yang walaupun kecil, sangat
bermanfaat untuk kehidupan orang banyak.
Lain halnya dengan Luqman dan Faishal. Mereka berhasil
menciptakan sepatu 'bermata' untuk tunanetra Atas karyanya mereka
mendapat medali perunggu di ajang lomba inovasi internasional, Exhibition for
Young Inventors (IEYI) ke-12 di Thailand.
Kembali ke enam puluh tujuh tahun yang lalu, ke tahun 1945
ketika Indonesia sedang berada pada masa-masa krusial perjuangan. Siapa tak
kenal Sukarni? Ia bersama Wikana dan Chaerul Saleh adalah ketiga pemuda yang
berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok.
Tanpa semangat mereka yang membara, pada waktu itu, entah kapan Indonesia akan
merdeka.
Mungkin secara pribadi, kita tidak mengenal beberapa pemuda
hebat yang saya sebutkan tadi. Bahkan mungkin, beberapa nama yang saya sebutkan
tadi terdengar asing dan tidak pernah terdengar prestasinya. Namun, tidak salah
jika kita mencontoh kegigihan dan usaha
mereka untuk mengharumkan nama bangsanya. Tidak harus memperjuangkan
kemerdekaan negara seperti para pemuda di tahun 1945, atau ikut menggulingkan
suatu rezim seperti para pemuda di tahun 1998. Namun, kita cukup berjuang di
bidang yang kita minati.
Tak perlu terpaku pada pemberitaan negatif media atau
statistik buruk tentang pemuda Indonesia. Masih banyak pemuda Indonesia yang
mengharumkan nama bangsa, bahkan hingga ke kancah Internasional. Dan kita,
dengan usaha dan kemauan yang tinggi, suatu saat, entah dalam bidang apa, pasti
bisa.
Hidup pemuda, hidup Indonesia!
10 Desember 2012
Naskah pidato untuk mata kuliah Bahasa Indonesia
Juga sebagai sumber untuk lomba blog dalam Winterseason
2012. Alhamdulillah, blognya juara 1
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis kritik, saran, ato komentar sesuka kamu^^