Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan, bertemakan komunitas ideal.
Mungkin bagi
sebagian besar orang, organisasi adalah suatu wadah untuk mencapai tujuan
bersama. Mungkin, bagi sebagian yang lain, organisasi adalah wahana untuk
mengasah dan mengembangkan kemampuan diri. Namun bagi saya, organisasi memiliki
makna lebih dari itu.
Sejak SD
saya suka mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah. Berbagai macam klub saya
ikuti. Mulai dari klub menjahit, klub tae kwon do, hingga klub berenang.
Menginjak SMP, saya juga mulai senang berorganisasi. Saya masuk tim mading, tim
buletin sekolah, English Speaking Club, dan aktif mengikuti kegiatan Pramuka
hingga event-event eksternal. Saya juga menjadi pengurus inti Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS) dan pengurus inti Rohis. Apa yang saya cari dari
organisasi sebanyak itu? Teman, pengalaman, dan pengetahuan.
Menginjak
SMA, saya juga aktif di beberapa organisasi. Saya menjadi pengurus MPK (Majelis
Perwakilah Kelas), PMR (Palang Merah Remaja), dan Dewan Ambalan (Pengurus
Pramuka). Pada masa SMA itulah, saya menemukan apa yang saya cari dari sebuah organisasi.
Pengembangan diri, pengalaman yang berjibun, teman seambreg, pengetahuan
keorganisasian yang semakin handal, itu hal yang biasa dari sebuah organisasi.
Lantas apa yang saya cari?
Rasa kekeluargaan.
Tiga
organisasi yang saya ikuti semasa SMA memiliki karakter yang berbeda.
MPK atau Majelis Perwakilan kelas adalah
organisasi independen setara OSIS. Tugas kami membuat regulasi, memilih ketua
dan pengurus OSIS, juga mengawasi OSIS. Jika diumpamakan sebagai Indonesia, MPK
seumpama DPR. Kegiatan sehari-hari kami? Rapat. Rapat. Rapat. Dan rapat lagi.
Dewan
Ambalan. Kegiatan kami seperti anak Pramuka. Mengadakan kegiatan perkemahan
sabtu minggu, jelajah alam, jurit malam, panjat dinding, yah banyak
jalan-jalannya. Rapat? Cukup sering tapi pasti berakhir ricuh karena bahan
candaan yang tidak ada habisnya. Ambalan adalah satu-satunya organisasi yang
menjunjung tinggi kebebasan dan kebahagiaan.
Palang Merah
Remaja alias PMR. Di SMA saya, organisasi ini masih tergolong baru. Anggotanya kebanyakan
siswa-siswa yang juga menjadi pengurus di organisasi lain. Kadang-kadang bosan
juga melihat mereka lagi dan lagi, hehe. Tapi untungnya, saya jadi mengenal
hampir semua siswa SMA saya yang aktif di organisasi.
Selain tiga
organisasi tersebut, saya juga masuk ke jajaran tim olimpiade SMA. Kegiatannya?
Tentu saja beberapa jam pembinaan setiap minggu. Hanya ada soal, pembahasan,
soal, pembahasan, soal lagi, dan pembahasan lagi. Apa nggak bosan atau jenuh? Iya juga... Satu-satunya hal yang
menyenangkan dari ikut sertanya saya di tim olimpiade adalah ketika berhasil
memenangkan kompetisi dan mendapat hadiah, hehe :D
Dari ketiga
organisasi tersebut, hanya satu yang sampai saat ini masih melekat di hati saya
yaitu Ambalan. Di Ambalan, saya seperti menemukan keluarga kedua. Ketika jam
istirahat dan tak tau harus ke mana, maka saya akan pergi ke Ruang Ambalan dan
bersantai sejenak. Ketika ada apa-apa, maka mereka lah yang menjadi tempat
berbagi.
Setiap kami
bertemu, selalu ada canda dan tawa. Jika ada permasalahan pun, selalu dapat
kami selesaikan dengan kepala dingin. Kami pergi menjelajahi medan-medan
ekstrem untuk mencari lokasi jelajah alam, kami pergi ke puncak tertinggi
kabupaten Kulon Progo untuk mencari bambu kualitas terbaik, dan kami
menjalankan berbagai ide-ide gila.
Pertemuan
demi pertemuan berkesan itulah yang membuat kami lantas seperti keluarga.
Bahkan hingga kini pun saya masih setia datang pada acara buka bersama dan
syawalan yang setiap tahun diadakan oleh Dewan Ambalan SMA 1 Bantul.
Kenyamanan dan
kekeluargaan merupakan hal yang penting dalam sebuah komunitas. Sebagus apapun
manajemen suatu komunitas atau organisasi, tanpa adanya rasa nyaman dan kekeluargaan maka
hanya ada rasa bosan dan jenuh. Rasanya, berorganisasi hanya untuk melaksanakan
kewajiban saja. Tak heran jika rasa bosan, jenuh, dan malas kerap datang
mengampiri.
Meski semasa
SMA saya mengikuti beberapa komunitas dan kegiatan, baru Ambalan saja yang
memiliki rasa kekeluargaan yang kental. Di Ambalan saya merasa mendapat
semuanya. Kawan, pengetahuan, pengembangan diri, dan pengalaman.
Dan yang paling penting dalam sebuah komunitas ideal adalah rasa kenyamanan
dan kekeluargaan. :)
4 komentar:
Sepakat Mbak. Bergabung bersama komunitas itu seperti menemukan chemistry. Harus ada kesesuaian jiwa. Kenyamanan dan rasa kekeluargaan adalah kuncinya
wow...banyak juga pengalaman organisasinya..., dan biasanya sih yang ikut2 organisasi seperti itu bakal lebih langgeng turun ke arena politik atau setidaknya bisa berkontribusi mengkritik negara, hehhe..
salam ya..semoga manfaat selalu nyata...allahumma aamiin..
Awesome post.
Feel free to surf to my web page - http://www.onhiddencam.info
@shaela mayasari: Iya.. kalau nggak ada chemistry, mau all out di komunitas juga jadi agak sungkan kan? Hehe
@Haerul. Hehe, amin.. tapi sepertinya jalan karir saya tidak ke situ. Soalnya saya kuliah di kampus ikatan dinas, nantinya bakal bekerja untuk pemerintah
Posting Komentar
Tulis kritik, saran, ato komentar sesuka kamu^^