Aksi coret-coret tembok itulah yang dikenal dengan istilah vandalisme. Vandalisme dan mural hampir sama namun berbeda. Vandalisme dilakukan untuk bersenang-senang saja, tujuan kurang jelas, dan dapat merugikan orang lain. Sedang mural, walaupun juga dilakukan untuk bersenag-senang , tetapi mempunyai tujuan baik dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada yang melihat.
Nah, untuk meminimalisir aksi vandalisme itu perlu diadakan mural, atau kegiatan menggambari dinding dengan gambar yang membawa pesan kebaikan. Seperti yang diadakan di SMA 1 Bantul beberapa bulan yang lalu. Kira-kira …. 2008, sekolahku mengadakan lomba mural se Kabupaten Bantul. Dan hasilnya? Well, dinding yang tadinya kosong tak terawat, kini menjadi lebih berwarna dan bermakna. Dengan tema “cegah korupsi” dan “save the world”, dinding bagian depan sekolah pun tampak lebih sedap dipandang mata. (walaupun pada beberapa bagian ada anak yang nekat membubuhkan ‘tanda tangan’)
Sebenarnya banyak sekali sisi positif dari mural. Selain mencegah aksi vandalisme, mural juga bermanfaat untuk:
-meningkatkan kreatifitas siswa
-mengisi waktu luang (daripada mengerjakan hal-hal yang nggak bener)
-menambah keindahan
-menyampaikan pesan moral kepada yang melihat/membaca
-meningkatkan apresiasi seni siswa
-tambah duit (kalau untuk lomba dan menang, hehe…)
-Media penyalur bakat (daripada menyalurkan bakat di tempat yang salah, misalnya meja atau kursi)
Nah, itu tadi beberapa manfaat dari mural. Bagi sekolah-sekolah yang ingin agar temboknya bebas dari coretan-coretan jahil, saya sarankan untuk mengadakan lomba mural atau kegiatan sejenis..
1 komentar:
Wah aku setuju dengan idemu, kawanku yang baik..
Kalau aku sih ikut ekstra nggambar manga, biar gambarku jadi tambah keren (di sekolahku ada ekstra mangaka lho^^)
Habis ntu aku juga nggak gambar di sembarang tempat, aku nggambare di kertas (ya iya lha... masak di bathuk)
Posting Komentar
Tulis kritik, saran, ato komentar sesuka kamu^^