Sample Text

Life is like a ferris wheel. Sometimes growin up to the sky, sometimes fallin to the ground. But no matter what happened, its always interesting to be enjoyed. Because life is never ending adventure

Senin, 10 Desember 2012

Kemilau Pemuda Indonesia, Kita Tak Kalah dari yang Lain

Senin, 10 Desember 2012
Pemuda identik dengan semangat, perubahan, dan hal baru. Menyoal kondisi pemuda masa kini layaknya menyoal pendidikan di Indonesia, tidak ada habisnya karena menyangkut berbagai aspek kehidupan. Pendidikan, soasial, ekonomi, dan teknologi menjadi aspek-aspek yang sangat dekat dengan kehidupan pemuda.

Membahas tentang pemuda selalu menjadi hal yang menarik.Baik itu ketika membandingkan pemuda masa kini dengan pemuda di era sebelumnya, ketika menyoal problematika pemuda masa kini, maupun  ketika menelisik prestasi pemuda masa kini.

Menurut data dari Badan Pusat statistik, tercatat sejumlah 7,4 juta orang pemuda Indonesia yang termasuk dalam kategori usia produktif adalah pengangguran. Hal ini berarti, 9,25% pemuda Indonesia adalah tidak berhasil menggunakan waktu mudanya dengan baik. Belum lagi pernyataan pesimis di berbagai media yang mengatakan bahwa mayoritas pemuda Indonesia hidup miskin dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Sungguh ironi mengingat masa depan suatu bangsa bertumpu pada pemudanya. Apa jadinya Indonesia kelak jika ujung tombak perjuangannya tumpul tak terasah pendidikan?

Sukarno, dalam salah satu pidatonya mengatakan, “Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air, dan aku akan mengguncang dunia”. Mungkin kurang tepat, namun juga tidak salah. Yang jelas, ungkapan tersebut menunjukkan optimisme Presiden Indonesia pertama tersebut akan potensi pemuda.

Pernah mendengar nama Basaer Othman?


Dia masih berusia 15 tahun, namun sudah menjadi seorang wali kota. Ya, ia adalah wali kota Allar, Palestina, wali kota termuda di dunia. Siswi kelas 1 SMA di Palestina tersebut terpilih dalam program pemberdayaan kaum muda Pemerintah Palestina untuk menjadi Wali Kota Allar, Palestina.

Apakah Indonesia memiliki pemuda sehebat Basaer Othman?

Adakah?

Jangan pesimis dengan angka-angka statistik yang diberitakan oleh media. Pemuda Indnesia tidak kalah hebat dengan pemuda-pemuda negara lain. Walaupun, memang, bidang prestasi pemuda Indonesia berbeda jika dibanding dengan Basaer Othman.

Adalah Tex Saverio. Pemuda ini di usia 21 tahun ia berhasil memenangkan Mercedes-Benz Asia Fashion Award. Dan kini ia menjadi desainer ternama dunia yang karyanya dikenakan oleh artis ternama dunia.
Pamela Halomoan. Ia adalah seorang animator asal Indonesia yang telah mendunia. Di usianya yang baru 19 tahun, karakter-karakter animasi karya Pamela telah dinikmati masyarakat Singapura, Amerika, Inggris dan Turki.

 Pernah mendengar tentang The Seven Summiters? Gelar tersebut diberikan pada para pendaki yang berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi di dunia. Pernahkan hadirin sekalian menyangka. The Seven Summiters dari Indonesia adalah mahasiwa?

Adalah Tim Mapala Unpar. Mereka menjadi Orang Indonesia pertama yang mengguncang dunia dengan keberhasilan mereka mendaki tujuh puncak tertinggi dari benua-benua di dunia. Puncak tersebut meliputi Puncak Carstensz Pyramid di Papua Indonesia, Puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika, Puncak Gunung Elbrus di Rusia, Puncak Gunung Vinson Massif di Antartika, Puncak Gunung Aconcagua di Argentina, Puncak Gunung Everest di Nepal, dan Puncak Gunung Denali di Amerika Utara. Atas prestasi mereka, Indonesia akan segera bergabung bersama dengan 52 negara lain yang memiliki pendaki bergelar “The Seven Summiteers”.

Hingga saat ini, asap rokok masih menjadi polemik karena dampak negatifnya bagi kesehatan. Tapi tahukah teman-teman tentang Hermawan Maulana dan Zihrama Afdi? Mereka adalah dua siswa sekolah menengah atas yang berhasil menemukan alat pemisah asap rokok. Fungsi dari penemuan tersebut adalah untuk memfilter karbondioksida atau yang dihasilkan oleh asap rokok di smoking room untuk diambil oksigennya. Sebuah penemuan, yang walaupun kecil, sangat bermanfaat untuk kehidupan orang banyak.

Lain halnya dengan Luqman dan Faishal. Mereka berhasil menciptakan sepatu 'bermata' untuk tunanetra  Atas karyanya mereka mendapat medali perunggu di ajang lomba inovasi internasional, Exhibition for Young Inventors (IEYI) ke-12 di Thailand.

Kembali ke enam puluh tujuh tahun yang lalu, ke tahun 1945 ketika Indonesia sedang berada pada masa-masa krusial perjuangan. Siapa tak kenal Sukarni? Ia bersama Wikana dan Chaerul Saleh adalah ketiga pemuda yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok. Tanpa semangat mereka yang membara, pada waktu itu, entah kapan Indonesia akan merdeka.

Mungkin secara pribadi, kita tidak mengenal beberapa pemuda hebat yang saya sebutkan tadi. Bahkan mungkin, beberapa nama yang saya sebutkan tadi terdengar asing dan tidak pernah terdengar prestasinya. Namun, tidak salah jika kita mencontoh  kegigihan dan usaha mereka untuk mengharumkan nama bangsanya. Tidak harus memperjuangkan kemerdekaan negara seperti para pemuda di tahun 1945, atau ikut menggulingkan suatu rezim seperti para pemuda di tahun 1998. Namun, kita cukup berjuang di bidang yang kita minati.

Tak perlu terpaku pada pemberitaan negatif media atau statistik buruk tentang pemuda Indonesia. Masih banyak pemuda Indonesia yang mengharumkan nama bangsa, bahkan hingga ke kancah Internasional. Dan kita, dengan usaha dan kemauan yang tinggi, suatu saat, entah dalam bidang apa, pasti bisa.

Hidup pemuda, hidup Indonesia!

10 Desember 2012
Naskah pidato untuk mata kuliah Bahasa Indonesia
Juga sebagai sumber untuk lomba blog dalam Winterseason 2012. Alhamdulillah, blognya juara 1

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis kritik, saran, ato komentar sesuka kamu^^