Sample Text

Life is like a ferris wheel. Sometimes growin up to the sky, sometimes fallin to the ground. But no matter what happened, its always interesting to be enjoyed. Because life is never ending adventure

Sabtu, 28 November 2009

BLOG vs FACEBOOK? MENGAPA TIDAK BLOG ft. FACEBOOK?

Sabtu, 28 November 2009


Roda waktu akan terus berputar, mengikis sedimentasi memori yang tertanam kuat dalam dunia imaji manusia. Waktu mengikis kenangan akan canda tawa dunia, waktu juga mengikis kepedihan dan penderitaan. Waktu akan mengalahkan dan mengubur jiwa-jiwa manusia yang lemah, jiwa yang mudah terseret dan tertarik gemerlap dunia fana ini. Ah, waktu… Suatu dimensi yang diluar kendali kita. Dapatkah kita mengendalikannya?


Seiring dengan berjalannya waktu, bias-bias dunia ini juga akan terus berubah. Begitu juga dengan teknologi ciptaan manusia. Teknologi ciptaan manusia berkembang dengan amat pesat. Dulu ada MIRc dan yahoo messenger yang popular sebagai media chatting, kini mulai tergantikan oleh Mig33, MXIT, ataupun Nimbuzz. Dulu ada Friensdter sekarang ada Twitter. Dulu ada Blog, sekarang ada Facebook.

Dewasa ini situs pertemanan atau jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, maupun Twitter lebih diminati daripada situs untuk sharing pemikiran seperti blog. Dan seperti yang kita ketahui, jejaring sosial terpopuler saat ini adalah Facebook. Lahirnya Facebook sedikit banyak telah mengusik dunia blogging. Bagaimanakan nasib dunia blogging setelah “lahirnya” Facebook? Akankah dunia blogging yang imajinatif akan mengalami mati suri? Mati, hidup lagi, mati, hidup lagi, mati, hidup lagi? Ataukah dunia blogging benar-benar mati? Ataukah dunia blogging akan tetap eksis?

Well… Kawan, lihatlah kenyataan saat ini. Semua orang tertarik pada Facebook. Dari golongan netter muda sampai golongan netter yang sudah berusia. Bahkan orang-orang yang sebelumnya belum pernah “menyentuh” internet pun mulai kegandrungan Facebook. Tidak bisa dipungkiri lagi, Facebook seakan "menghipnotis" jutaan umat manusia.


Dan para blogger pun juga turut menjadi korban Facebook. Kini banyak blog yang vakum karena si empunya lebih asik ber-Facebook ria. Banyak blog yang jarang atau bahkan tidak pernah diupdate lagi karena si empunya lebih senang mengupdate statusnya di Facebook. Dan sekarang kawan-kawan bloggerku pun semakin sedikit yang masih tetap eksis. Kini yang kurasakan adalah dunia blogging semakin sepi saja. Yah, walau begitu, aku tetap yakin masih ada segelintir blogger yang akan selalu setia dengan blog mereka. :)



Sebenarnya apa sih yang menarik dari Facebook?

Seperti yang sering digembor-gemborkan, salah satu daya ikat Facebook yang terkuat adalah “menemukan teman lama yang hilang”. Sebenarnya untuk menemukan teman lama yang hilang tidak harus dari Facebook, dari blog pun bisa (jika teman yang kita cari itu juga mempunyai blog ^^ ).Tapi sebenarnya apa yang membuat banyak orang lebih tertarik pada Facebook ketimbang blog? Jawabannya yaitu Facebook lebih simple. Dilihat secara sekilas, blog dan Facebook hampir sama. Untuk mengutarakan pikiran, mendapatkan teman, berbagi pengalaman, maupun berbagi foto.

Menulis di Facebook lebih simple dan mudah daripada menulis di blog. Di Facebook, kita bisa mengupdate status dan membuat catatan sesukanya. Bisa saja kita menulis status hanya dengan kalimat “Aku lapar…”. Sedang di blog, tulisan yang akan diposting sebisa mungkin menarik pembaca dan berisi, atau minimal tidak memalukan saat dibaca. Itulah mengapa banyak orang lebih menyukai Facebook, mereka lebih menyukai segala sesuatu yang simple. Tidak perlu berpikir banyak, tidak perlu repot-repot menambah widget, atau tidak perlu repot-repot menghias layout. Tapi tenang saja, kita para blogger tidak akan kalah dari para Facebooker. Orang yang memahami dunia blogging pasti dengan mudah memahami penggunaan Facebook, tapi orang yang punya Facebook belum tentu bisa menggunakan blog. 

Aku sendiri termasuk orang “kolot” yang tidak mau membuat Facebook karena suatu alasan, yang jelas bukan karena tidak bisa. Kadang aku juga “meminjam” akun Facebook milik teman untuk bermain game atau sekedar melihat-lihar status. Dan setelah dipelajari, ternyata Facebook memang lebih simple, tidak membutuhkan banyak pemikiran.

Jadi teringat percakapan saat chatting dengan seorang teman yang saat itu belum menjadi seorang blogger. Sebut saja namanya Ay, kurang lebih isi percakapan kami….

Ay : “Mum, punya FB?”
Aku : “Et aja. Emailku tya_dkutupa@xxxxx.xx.xx”
Aku : “Nggak usah email-emailan. Namamu di FB apa??”
Aku : “Kutupa Tukang Ngeleh”
Ay : “Okey, besok y”
Aku : “Kalau kamu et… pasti nggak bakal ada. Orang aku nggak bikin kok :P FS aja juga nggak bikin.”
Ay : “Ha…Ha… Jaman kayak gini nggak punya FB? Malu-maluin.” :D
Aku : “Biar, emang kenapa? Aku juga masih bisa hidup walaupun nggak punya FB, hehe…”
Ay : “Pasti nggak bisa buatnya, iya kan? Ngaku aja :P”
Aku : “Buat blog aja bisa, kenapa buat FB nggak bisa. Gampang tho, tinggal ngisi formnya. Lagian apa asiknya FB?”
Ay : “Banyak… di FB, kita bisa cari teman sebanyak-banyaknya.”
Aku : “Di blog juga bisa :P”
Ay : “Di FB bisa update status.”
Aku : “Di blog kita juga bisa, tinggal posting tentang pengalaman kita. Sama kan dengan update status? :P”
Ay : “Banyak fitur-fitur aplikasi di FB. Ada ramalan, horoskop, tebak jodoh, game Mafia, tes IQ…”
Aku : “Di blog juga ada link atau banner-banner yang menghubungkan kita ke situs-situs kayak gitu kok. Untuk nebak nasib, untuk mengatahui nama Jepang kita, untuk tes IQ, world clock. Pokoknya banyak, Ay!”
Ay : “Tapi beda… Pokoknya kalau punta FB, kita bisa cari teman sebanyak-banyaknya.”
Aku : “Ay, apa gunanya teman kalau kita nggak benar-benar kenal? Hanya sebatas foto, nama, dan status… Kalau di blog teman-teman kita bisa untuk saling sharing. Hehe..”
Ay : “Iya sih… Tapi yang jelas, FB lebih asik dari blog. Kalau nggak percaya coba aja :P”
Aku : “Wei, siapa bilang blog nggak asik. Coba aja… :P”

Dan akhirnya percakapan itu berakhir dengan kami menyarankan satu sama lain untuk saling mencoba. Beberapa minggu kemudian dari salah satu blog teman aku menemukan bahwa Ay telah membuat blog, dan sepertinya postingannya cukup banyak. Sayangnya karena banyak sekali kesibukan di kelas tiga, sekarang dia sudah mulai kembali lagi ke Facebook tersayangnya. Tapi aku tetap keukuh dan kolot dengan prinsipku yang tidak akan membuat facebook, atau setidaknya belum untuk beberapa tahun ini. (Mungkin saat itu Facebook akan sudah ketinggalan zaman dan digantikan yang lain)

Kembali lagi pada dunia blog yang saat ini mulai kembang kempis. Bagaimanakah cara kita memeprtahankannya, melestarikannya?

Yang terpenting bukannya mempermasalahkan apakah Facebook atau situs jejaring sosial lain berpengaruh buruk bagi dunia blogging atau tidak. Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar kita bisa berperan serta agar dunia tulis menulis di dunia blogging tetap diminati.

Banyak cara yang bisa kita lakukan, misalnya saja mengajak teman blogger kita yang sudah “menyeleweng” untuk kembali aktiv dalam dunia blogging. Atau dengan mengajak orang lain yang belum punya blog untuk membuat blog. Atau dengan mengadakan kompetisi blog, pasti banyak yang berminat. Well, susah-susah mudah sih…

Yang jelas untuk melestarikan dunia blogging, caranya bukan dengan menghancurkan pesaingnya. Tetapi dengan mengompilasikannya, memadukannya. Tidak mungkin kan kita para pecinta blogging menyabotase Facebook ataupun mempengaruhi para Facebooker untuk meninggalkan Facebook. Tentu saja itu tindakan yang tidak sportif.

Memadukan Facebook dan blog di sini bukan berarti menjadikan Blog dan Facebook menjadi satu, tetapi memadukan “fungsi” dari keduanya. Misalnya saja kita menggunakan Facebook untuk berkomunikasi dengan teman-teman atau untuk menemukan teman lama yang hilang. Sedang blog untuk menyalurkan ide-ide dan kreativitas kita dalam tulisan.

Dengan cara itu, diharapkan dunia blogging tidak akan mati suri. Dunia blogging akan tetap bernafas dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Jika kita bisa menjadikan sesuatu sebagai teman, mengapa harus menjadikannya sebagai musuh? :D

Pokoknya, HIDUP BLOGGING!!! YEAH!!! YEAH!!!

13 komentar:

n_deey mengatakan...

bagus2!!Lnjutkan penuLisan Anda!!tp klo mnurutQ,,anda 2 hruzE jg mngenaL fb,kLo prLu bkin sndri,jgn c5 minjem akun tmen!FbQ sLh 1 dr korban keganasan drimu!
Gek insaf mbak!tak warai gwe py?nek r iso ki umung aq wae,,tk warai wez..
gratiz og,,nek maw byar y gpp,byar go maemn po puLza,po duit!

Muamaroh Husnantiya mengatakan...

kan ada kamu gox, jadi nggak usah bikin, tinggal pinjem aja.. haha

siapa bilang aku nggak bisa buat, bisa kok. bahkan aku dah nerima pesanan dari anak2 smp yang minta dibuatin FB, haha..

TAHUSUSUR mengatakan...

Fakta tentang Facebook:
1. 78% teman di facebook tidak dikenal dan hanya untuk "asal beken".
2. 80% pengguna facebook tidak menggunakan nama asli, padahal jelas-jelas peraturan facebook harus menggunakan nama asli.
3. Facebook membuat seseorang menjadi beken di dunia maya tapi kurang bergaul di lingkungan sebenernya (ingat,kita hidup di bumi !)

fakta blog:
1. 70% pengguna blog hanya untuk bercerita tentang kehidupan pengguna dan tidak bermanfaat bagi orang lain (malah mungkin merugikan)
2. 85% pengguna blog tidak mematuhi peraturan/persetujuan yang telah disepakati.
3. Salah tempat jika menjelek-jelekan orang lewat blog (kalian punya mulut,kenapa tidak langsung ngomong?)

dan di atas hanya beberapa fakta buruk akibat pengguna facebook atau blog yang tak bertanggung jawab.

Muamaroh Husnantiya mengatakan...

FB juga jadi ajang yang tepat untuk berkembangnya bahasa baru, bahasa alay:P

Ya.. tinggal pilih-pilih aja mana yang lebih berguna buat kita.

Yang jelas, blog lebih bisa digunakan sebagai sarana untuk memacu kreativitas daripada FB

poni mengatakan...

ora sah ngelek-ngelek,pakar TI arep berpendapat kiy,,listen up

yang namanya hasil teknologi itu ada baik dan buruknya,jadi gaga da yang namanya perfect 100%,,semua punya manfaat dan gunanya kok,gag ada yang mubazir,,oke???
yang perlu di pertanyakan itu si pemilik aku,entah fb ato blog,dia bisa gag make hasil buah tangan teknologi itu dengan baik n benar,oke???
kita di karuniai otak,harusnya bisa mikir dengan tepat n rasional,jadi pergunakan sebaik-baiknya hasil buah tangan teknologi itu dengan baik,jangan sampai mubazir,oke???
setuju mumz???hehehe
jadilah orang bijak,aku juga wordpressholicos jg facebooker,tnang saja!!!

Kutupa mengatakan...

@poniman: Diwoco simik tulisanku, PONI!!

Aku ki g menjelek-jelekkan Fb atau blog. Yg jelas, aku menganalisa kelebihan and kekurangan masing2. Trus memadukan fungsi2 situs raksasa itu biar jadi optimal penggunaane...
Gmn? Gmn?
Ho ho

soale seperti dalam tulisanku yg berjudul 'simalakama teknologi', teknologi itu tercipta belum sempurna n butuh pengembangan-pengembangan...

Yah, begitulah

Kutupa mengatakan...

@poniman: Diwoco simik tulisanku, PONI!!

Aku ki g menjelek-jelekkan Fb atau blog. Yg jelas, aku menganalisa kelebihan and kekurangan masing2. Trus memadukan fungsi2 situs raksasa itu biar jadi optimal penggunaane...
Gmn? Gmn?
Ho ho

soale seperti dalam tulisanku yg berjudul 'simalakama teknologi', teknologi itu tercipta belum sempurna n butuh pengembangan-pengembangan...

Yah, begitulah

poni mengatakan...

uez b0z,sbaiknya d sunting meneh wae,daripada menimbulkan kontroversial,saranku mending nuliz pengalaman jek brmanfaat bagi orang lain

Kutupa mengatakan...

Gah. Saran ditolak

menurut survei, blog yang berisi pengalaman kemungkinan besar berubah dadi blog yg isinya cerita tentang (pengalaman) diri sendiri yang dilebih-lebihkan.

Aq wes nawaitu. BlogQ saiki dudu gur berbagi pengalaman, ndakne....

Mending tak isi my opini wae.. (wlpn ada pengalaman terselip di dalamnya)

Toh opini kan bebas. Sek liane do ngidul, aku ngalor dhewe kan enthuk.

poni mengatakan...

huhu,asemb tnan nag d t0lak kiy,T.T y0wiz aq h0rmati opinimu,bca postingan terbaruku yuk,

Muamaroh Husnantiya mengatakan...

Thanks Pon... Ho2. Oke tak mampir.

Allright

sas mengatakan...

sebenarnya sih kembali kepada mentalitas manusia indonesia yang enggan menulis, apalagi menulis yang panjang - panjang untuk menuangkan idenya
Saya sendiri sampai sekarang tetap setia denggan ngeblog dan tak punya akun facebook he 2x

kutupa mengatakan...

@sas:
iya sih.. kayaknya manusia Indonesia lenih senang menjadi subjek pasif.. jadi lebih senang menikmati daripada menciptakan..

Posting Komentar

Tulis kritik, saran, ato komentar sesuka kamu^^